SELAMAT DATANG DI DUNIA BERPIKIR TANPA BATAS

Rabu, 05 Januari 2011

JELAJAH BUKU

Mencintai Tuhan Lewat Perempuan (Resensi Buku)

Mencintai Tuhan 
lewat perempuan
Mencintai manusia itu konkret. Sedangkan mencintai Tuhan itu abstrak.
Semakin tinggi kualitas cinta seseorang, maka cintanya akan semakin abstrak; objek cintanya juga semakin abstrak. Untuk memahami yang abstrak, seseorang perlu memahami yang konkret. Karena itulah, untuk memahami bagaimana kita mencintai Tuhan, seseorang bisa memahaminya dengan kecintaan kepada perempuan.
Konsep tentang cinta kepada perempuan bisa mengantarkan kepada pemahaman tentang cinta kepada Tuhan. Kisah Layla Majnun bisa menjadi jembatan untuk memahami kecintaan kepada Tuhan, cinta sejati dan abadi.
Tidak ada cinta sejati, kecuali cinta Tuhan. Tidak ada yang abadi, selain cinta Ilahi. Kecintaan kepada manusia ada batasnya. Seringnya pertemuan bahkan bisa melahirkan kejemuan seorang pecinta. Mengapa? Karena, jemu sesungguhnya adalah fitrah manusia.
Akan tetapi, mencintai Tuhan takkan pernah menjemukan. Alasannya? Karena, berbeda dengan manusia yang bisa dilihat secara langsung dan konkret, maka Tuhan tidak. Tuhan adalah Zat yang Tersembunyi (al-Bathin). Keindahan Teragung-Nya selalu tersimpan rapih dan belum tersingkap. Jika semua keindahan di dunia ini baru satu persen saja, maka Keindahan Teragung yang masih tersimpan masih sembilan puluh sembilan persen lagi. Jadi, bagaimana kita akan jemu mencintai Tuhan yang memiliki seratus keindahan, padahal satu keindahan-Nya saja yang tersebar di seluruh dunia ini pun masih amat sangat luas dan belum tersingkap… Maka, berbahagialah menjadi pecinta Tuhan, pecinta abadi…
Pecinta sejati adalah orang yang melakukan transformasi cinta. Ia bergerak dari kecintaan kepada makhluk, menuju kecintaan kepada Tuhan. Selanjutnya, dari kecintaan kepada Tuhan, menuju kecintaan kepada makhluk, dengan Tuhan. Ia akan selalu bersama-Nya, baik di tempat sunyi maupun ramai.
Menjadi pecinta Tuhan berarti menjadi pembebas kemanusiaan. Menjadi kekasih-Nya berarti mengajak manusia untuk merasakan dan menikmati keindahan-Nya. Mencintai Allah berarti melepaskan belenggu-belenggu yang menjerat leher manusia, agar mereka semakin mudah untuk menuju-Nya…
Buku ini ingin mengantarkan kita kepada cinta. Cinta yang teramat luas, tak bertepi. Ditulis karena cinta, dengan cinta, dan untuk cinta. Ditujukan kepada orang-orang yang ingin meniti perjalanan cinta yang indah, tak menjemukan. Cinta yang menggetarkan, hidup dan menghidupkan… Inilah buku yang ditulis dengan bahasa cinta yang sejuk bagai embun, namun membara bagai api, bergemuruh bagai gelombang, berhembus bagai angin, dan halus menembus bagai cahaya….
Buku karya Ashoff Murtadha ini diterbitkan oleh AL-SHAFA, Bandung Indonesia
Harga: Rp 35.000 (plus ongkos kirim)
Untuk pemesanan, silahkan hubungi:
  • SMS : 02270901074
  • Email : arabmudahcenter@yahoo.com

 Berbedalah! Kau `Kan Ada! (Resensi Buku)

Berbedalah
Difference is power. Difference is excellence.
Perbedaan adalah kekuatan. Perbedaan adalah keunggulan. Berbeda akan membuat orang dikenal. Dengan berbeda, ia akan ada, eksis. Jika Rene Descartes (Bapak Rasionalisme) berujar: “Cogito ergosum” (aku berpikir maka aku ada), maka seorang achiever (pemburu prestasi) akan berkata, “Aku berbeda maka aku ada.”
Jika engkau telah memiliki perbedaan, maka jangan cemaskan persaingan jenis apa pun, di mana pun. Persaingan hanya terjadi pada sesuatu yang sama. Jika engkau termasuk yang takut terhadap persaingan, maka berbedalah… Karena dengan perbedaan yang kaumiliki berarti engkau tidak sedang dalam persaingan. Perbedaan adalah keunggulan tanpa sebuah persaingan. Dan keunggulan hanya milik orang yang siap berbeda dari kebanyakan orang.
Dalam mencari life meaning (makna hidup), semakin tinggi kualitas pencerahan seseorang, maka semakin besar pula dorongannya untuk mewujudkan visi. Semakin besar visi seseorang yang telah tercerahkan, maka semakin besar dan luas pula jangkauan manfaat yang ditimbulkannya. Semakin tinggi kualitas kesadaran seseorang untuk hidup bermakna, maka semakin tinggi pula risiko hidup yang akan siap ia hadapi.
Dan… semakin tinggi kualitas nilai yang ia perjuangkan, maka semakin tak berarti apa-apa dunia ini dan segala isinya. Kenikmatan dan ancaman duniawi sama-sama tidak bermakna di matanya. Keduanya hanya akan berada di bawah telapak kakinya. Sebab, yang ia cari dan perjuangkan bukan lagi sesuatu yang terindera, melainkan “eksistensi” dirinya di hadapan Tuhan. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mau hidup dan siap berbeda dari manusia kebanyakan…
Mengapa seorang Mukmun harus meyakini Hari Akhir? Karena Hari Akhir adalah sebuah visi yang sangat jauh, tidak ada yang lebih jauh darinya. Ketika seseorang bervisi sangat jauh, pikirannya tidak akan terkungkung oleh sesuatu yang sangat dekat. Dengan menuju yang sangat jauh, maka yang yang dekat akan terlampaui. Dunia sendiri artinya adalah sesuatu yang paling dekat atau paling rendah –(dunia diambil dari kata bahasa Arab –dunya– yang merupakan bentuk isim tafdhil muannats yang bermakna superlatif, yang berarati paling dekat, atau paling rendah, atau paling hina).
Itu artinya seorang Mukmin harus berbeda dengan kebanyakan orang yang hanya bisa melihat sesuatu yang dekat, dan hanya berkutat dengan sesuatu yang rendah. Dalam konsep dasarnya, seorang Mukmin sudah didesain untuk menjadi seorang visioner, memiliki gambaran masa depan yang sangat jauh dan bernilai adiluhung. Dan sejarah telah mencatat banyak figur Mukmin yang mempersembahkan hidup dan nyawanya untuk meraih highest meaning dalam hidup: keridhaan Allah Swt. Tindakan ini takkan muncul kecuali dari pribadi-pribadi yang visioner, yang sangat berbeda dari manusia kebanyakan.
Karena itulah, secara konseptual, seorang Mukmin adalah manusia unggul, ekselen, dan ideal. Secara das sollen (seharusnya) seorang Mukmin adalah sosok terbaik. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa seorang Mukmin itu hanyalah orang yang lebih baik dari seribu orang lainnya. Ketika seseorang telah lebih baik dari 1000 orang, maka barulah ia menjadi Mukmin yang dikehendaki-Nya. Itu jelas sangat tidak mudah. Namun itu harus selalu diupayakan oleh setiap Muslim. Dan hanya orang-orang yang berbedalah, yang bisa meraih keunggulan tersebut. Seorang Muslim adalah sosok visioner…
Berpikir seperti yang dipikirkan oleh manusia kebanyakan, itu tidak aneh. Sebab, cara berpikir yang standar itu bahkan sudah menjadi naluri alamiah yang telah Allah fitrahkan. Cara melihat sesuatu dengan cara pandang yang orang-orang kebanyakan miliki, juga biasa saja. Bahkan tidak jarang, cara pandang seperti itu justru mencelakakan dirinya sendiri, dan menyesatkan.
Membicarakan sesuatu seperti yang dibicarakan oleh mereka, bukanlah sebuah keunggulan. Sebab, tidak diupayakan dengan kerja keras pun hal itu bisa kita lakukan. Berbicara dan berkomentar, jelas menunjukkan kualitas dan nilai seseorang.
Mengerjakan sesuatu yang sudah lazim dilakukan oleh kebanyakan orang, bukanlah kebanggaan. Mengambil keputusan hidup yang biasa diambil oleh mereka, juga bukan sesuatu yang sulit –jadi, itu juga bukan keunggulan.
Orang unggul adalah orang yang berpikir, berbicara dan bertindak berbeda dari kebanyakan orang. Dan itu jelas sangat sulit, namun bisa diupayakan… Setiap orang yang menghendaki keunggulan, harus mengupayakan ini…
Maka….
Be different…. Berbedalah, Kau `Kan Ada…! Khaalif tu`raf.
Buku yang ditulis oleh Ashoff Murtadha ini menstimulus pembaca untuk memperjuangkan kualitas diri dan keunggulan hidup. Buku yang terdiri dari teks-teks pendek dan kumpulan kata mutiara pilihan ini menggedor pembacanya untuk siap berbeda, berjuang dan berkorban demi hidup yang lebih bermakna, demi hidup yang memiliki rasa, demi hidup adiluhung (high-life) di mata Penguasa hidup…
Buku ini juga berisi kumpulan Mahfuzhat Pilihan (kata mutiara berbahasa Arab) yang sangat bermakna. Sebagiannya diulas dan dijabarkan dalam bahasa yang ringkas, padat dan bernas. Kalimat-kalimatnya menggugah dan mencerahkan. Pendek, namun membuat kita merenung lebih jauh….
Selain menjadi pemacu motivasi, buku ini juga bisa menjadi buku ajar Mahfuzhat di pesantren atau madrasah yang mengajarkan pelajaran yang sangat menarik itu…
Buku ini diterbitkan oleh penerbit AL-SHAFA, Bandung Indonesia.
Harga: Rp 25.000
Untuk pemesanan, bisa hubungi 02270901074 (call atau sms)